Puisi D Zawawi Imron, Tutup Mengaji Indonesia di UIN Malang

By Admin


nusakini.com-Malang -Waktu menunjukan pukul 22.15 WIB, Menag memberikan kesempatan kepada ketiga narasumber untuk memberikan kata penutup pada Mengaji Indonesia di UIN Malang. Meski sudah malam, ribuan mahasiswa masih duduk di tempatnya. 

Mendapat giliran pertama, Rektor UIN Malang Abdul Haris menegaskan optimismenya bahwa Indonesia akan menjadi negara besar. Namun demikian, diperlukan sinergi antar seluruh elemen bangsa.  

"Saya yakin, Indonesia ke depan menjadi bangsa besar," tegasnya di Malang, Senin (08/10). 

Giliran kedua, Alissa Wahid mengingatkan pesan Gus Dur. "Di dalam hidup dan perjuangan, kita bukan tokoh mitos dan dongeng. Kita punya kepatutan dan keterbatasan. Tapi, kita menetapkan diri untuk melompati pagar batas kepatutan itu, barangkali di situlah harga martabat kita ditetapkan," ujarnya.  

Kepada mahasiswa, Alissa berpesan bahwa setiap orang punya peran masing-masing. Untuk itu, jangan saling menunggu. "Ambil langkahmu, tetapkan niatmu berjuang. Pilih jalanmu dan konsekuen dengan itu semua," tandasnya.  

"Pilih jadi diri yang ingin kalian wujudkan. Di tangan kalian, masa depan Indonesia," lanjutnya.  

Dapat giliran terakhir, Si Celurit Emas D Zawawi Imron memilih membaca puisinya yang bertajuk "Koruptor". Puisi ini secara khusus diminta oleh Alissa. 

"Puisi ini bisa dinyanyikan dengan gaya rep, milenial. Anti Koruptor bagian dari gaya milenial," tuturnya dan setelah itu terdengar pekikan dan tepuk tangan peserta.  

Berikut puisi Koruptor karya D Zawawi Imron:

Buah delima buah mentor 

Karung goni pembungkus nangka

Syarat utama jadi koruotor

Harus berani masuk neraka

Naik motor keliling Jawa 

Mampir minum Kota Bekasi

Syarat koruptor yang nomor dua

Bisa tersenyum di televisi

Uang suap uang pelicin 

Disebut juga uang siluman

Karena korupsi rakyat miskin

Koruptor kaya tujuh turunan

Menanam mentor bukit menoreh

Yang sebiji, tanam di talun

Agar koruptor dianggap saleh

Naik haji setiap tahun

Burung pungguk dari Cianjur

Ngejar gelatik menuju Bogor

Sebelum duduk terkenal jujur

Setelah dilantik calon koruptor

Belajar agama di pondok Cianjur

Mendapatkan kedalaman rasa

Kalau ditanya kepada Gus Dur

Koruptor itu penghianat bangsa

Sebelum berucap salam, D Zawawi Imron mebacakan sajak terakhir bertajuk "Telur".

Dubur ayam yang mengeluarkan telur

Lebuh mulia dari mulut intelektual yang hanya menjanjikan telur.

Mengaji Indonesia di Malang ini merupakan edisi keempat. Sebelumnya, acara yang sama digelar di UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Medan, dan IAIN Tulungagung. Kali ini, Mengaji Indonesia mengangkat tema "Kita Indonesia, Kita Bersinergi". (p/ab)